Gambar Sampul IPA · Bab II Kelangsungan Hidup Organisme
IPA · Bab II Kelangsungan Hidup Organisme
Wasis

24/08/2021 14:36:08

SMP 9 K 13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Kelangsungan Hidup

Organisme

II

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345

Setiap makhluk hidup harus dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jika tidak, maka

kelangsungan hidup makhluk hidup itu akan terhenti dan menjadi punah. Mungkin kamu sering

mendengar berbagi jenis hewan dan tumbuhan yang terancam punah. Mengapa suatu jenis hewan

dan tumbuhan dapat menjadi punah? Apa yang dilakukan makhluk hidup untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya? Faktor-faktor apa yang menyebabkan organisme dapat bertahan hidup?

Pada bab ini kamu akan mempelajari proses kelangsungan hidup organisme yaitu melalui

adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan.

34

Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX

• adaptasi

• seksual

• seleksi alam

• gamet

• aseksual

• pembuahan

Kata Kunci

melalui

Kelangsungan Hidup

Organisme

>

>

>

• Adaptasi

morfologi

• Adaptasi

fisiologi

• Adaptasi

tingkah laku

Adaptasi

Seleksi alam

Perkembang-

biakan

>

meliputi

Kelangsungan hidup dan

kelestarian jenis

>

Hewan

>

Tumbuhan

>

Seksual

>

Aseksual

>

Generatif/

seksual

>

Vegetatif/

aseksual

>

>

• Alami

• Buatan

tujuan

terjadi pada

secara

secara

terdiri dari

Kelangsungan Hidup Organisme

35

Kegiatan 2.1

Setiap jenis makhluk hidup dapat lestari jenisnya sampai saat

ini karena berasal dari makhluk hidup sebelumnya yang sejenis

dapat bereproduksi dan berdaptasi dengan lingkungan. Jika

makhluk yang hidup pada zaman dulu tidak mampu bertahan

dalam kelangsungan hidupnya, maka jenis makhluk hidup itu

akan punah seperti dinosaurus. Kelangsungan hidup organisme

dipengaruhi oleh kemampuan adaptasi terhadap lingkungan,

seleksi alam, dan perkembangbiakan.

Lingkungan merupakan kumpulan komponen abiotik dan

biotik di luar suatu organisme yang mempengaruhi kehidupan

organisme tersebut. Lingkungan meliputi lingkungan perairan

(hidrosfer)

, daratan

(litosfer),

dan udara

(atmosfer)

. Lingkungan

tempat hidup suatu organisme disebut habitat. Setiap organisme

memiliki habitat yang khas. Ikan mas, mujair, dan lele memiliki

habitat di air tawar seperti kolam atau sungai. Tumbuhan kaktus

dan kurma memiliki habitat di tanah yang sedikit air seperti

gurun pasir. Lingkungan senantiasa berubah karena pengaruh

suhu, kelembapan, intensitas cahaya, dan air. Perubahan

lingkungan akan mengubah sifat habitat. Perubahan sifat habitat

mempengaruhi kondisi organisme. Contohnya jika kamu sering

berada di tempat yang suhunya panas dan kemudian berada di

tempat yang dingin, maka perilaku dan kebiasaanmu berubah

untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan.

Oleh karena itu setiap organisme harus mampu menyesuai-

kan diri terhadap perubahan lingkungan atau beradaptasi.

Kemampuan beradaptasi sangat diperlukan untuk memper-

tahankan kelangsungan hidupnya. Bila suatu jenis organisme

tidak mampu beradaptasi, maka jenis organisme itu akan punah.

Contohnya adalah dinosaurus yang telah punah karena tidak

dapat menyesuaikan dengan perubahan lingkungan di bumi.

Untuk mengamati adaptasi kecambah terhadap berbagai

kondisi lingkungan, kamu dapat mencoba melakukan

Kegiatan

2.1

berikut ini.

A Adaptasi Organisme Terhadap Lingkungan

Gambar 2.1

Akibat tidak bisa bera-

daptasi maka dinasaurus

punah.

Sumber:

Microsoft Student, 2006

Adaptasi Kecambah pada Lingkungan yang Berbeda

Tujuan

Mengamati adaptasi kecambah pada lingkungan yang berbeda-beda.

Alat dan Bahan

1. 3 buah cangkir kertas 150 ml

5. Biji lobak atau biji tumbuhan lain yang

2. Kertas label

mudah berkecambah

3. Air mineral

6. Piring/cawan

4. Tanah

7. Spidol dan Pensil

36

Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX

Adaptasi adalah kemampuan organisme untuk menyesuai-

kan diri dengan kondisi lingkungan sehingga mampu

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Semakin tinggi

kemampuan adaptasi suatu jenis organisme, maka semakin

besar pula kemungkinan kelangsungan hidup jenis organisme

tersebut. Ada tiga cara adaptasi, yaitu adaptasi morfologi,

adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.

1. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk dan struktur

tubuh suatu organisme terhadap lingkungannya. Tumbuhan

dan hewan mengembangkan adaptasi morfologi yang berbeda

untuk menyesuaikan dengan keadaan lingkungan.

a. Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan

Tumbuhan tidak dapat berpindah-pindah, sehingga

mengembangkan bentuk yang paling efisien untuk

memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup.

Contohnya tumbuhan yang ada di dalam hutan biasanya

tinggi, cabang dan daun mengarah ke atas untuk mendapat

sinar matahari. Sedangkan tumbuhan di tepi hutan biasanya

pohonnya lebih rendah, cabang dan daun mengarah ke

samping untuk mendapatkan cahaya matahari. Ciri khas

tumbuhan di dalam hutan dan di tepi hutan itu menggam-

barkan kemampuan tumbuhan beradaptasi di habitatnya.

Berikut ini beberapa cara adaptasi tumbuhan dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya.

1) Tumbuhan Xerofit

Tumbuhan xerofit memiliki struktur fisik yang sesuai

untuk bertahan hidup pada suhu yang ekstrim panas dan

kekurangan air. Contohnya adalah kaktus dan sukulen.

Kaktus dapat bertahan hidup dalam kondisi kering.

Gambar 2.2

Kaktus merupakan salah

satu tumbuhan yang

dapat bertahan hidup di

suhu yang panas.

Sumber:

Microsoft Student, 2006

Langkah Kerja

1. Siapkan 3 buah cangkir kertas dan berilah label bertuliskan

kering

,

lembap

, dan

basah

.

Kemudian isilah dengan tanah sampai terisi setengahnya.

2. Taburkan 5 butir biji di atas permukaan tanah pada setiap cangkir, kemudian tutuplah

dengan tanah setebal 2 cm.

3. Pada gelas berlabel

basah,

tambahkan air suling sampai di atas permukaan tanah.

4. Pada gelas berlabel

lembap

, buatlah beberapa lubang pada dasar cangkir dengan ujung

pensil. Kemudian tambahkan air suling sampai ada air yang mengalir melalui lubang.

5. Letakkan ketiga cangkir di tempat yang hangat selama 7 – 10 hari dan amati keadaan

kecambah setiap hari. Aturlah agar tanah di dalam gelas berlabel

basah

tetap basah

dan air dalam piring di dasar gelas berlabel

lembap

selalu tersedia.

6. Amatilah perkembangan kecambah setiap hari.

Pertanyaan

1. Adakah perbedaan pertumbuhan dan bentuk kecambah pada ketiga cangkir di atas?

Faktor lingkungan apakah yang mempengaruhinya? Mengapa demikian?

2. Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas.

Kelangsungan Hidup Organisme

37

Bentuk adaptasinya yaitu daun tidak berbentuk lem-

baran sebagaimana tumbuhan lainnya, tetapi mengalami

modifikasi menjadi duri atau sisik. Kaktus mampu

menyimpan air pada batangnya. Seluruh permukaannya

dilapisi oleh lilin untuk mengurangi penguapan. Sistem

perakarannya panjang untuk mencapai tempat yang jauh

yang mengandung air.

2) Tumbuhan Hidrofit

Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air.

Adaptasi morfologi yang dilakukan antara lain memiliki

rongga udara di antara sel-sel tubuhnya sehingga dapat

mengapung. Daunnya lebar dan stomata terletak di

permukaan atas. Contoh tumbuhan hidrofit adalah

kangkung, eceng gondok, dan teratai.

3) Tumbuhan Higrofit

Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup di

lingkungan lembab dan basah. Adaptasinya yaitu

mempunyai daun yang tipis dan lebar.

b. Adaptasi Morfologi pada Hewan

Meskipun hewan dapat bergerak bebas, hewan juga

melakukan beragam adaptasi morfologi untuk menyesuai-

kan dengan tempat hidup dan jenis makanannya. Adaptasi

morfologi berupa penyesuaian tubuh hewan seperti ukuran

dan bentuk gigi, penutup tubuh, dan alat gerak hewan. Gigi

disesuaikan dengan jenis makanannya, sehingga gigi hewan

pemakan daging berbeda dengan hewan pemakan

tumbuhan. Penutup tubuh seperti rambut, duri, sisik, dan

bulu yang tumbuh dari kulit disesuaikan dengan kondisi

lingkungannya sehingga dapat membantu hewan untuk

tetap bertahan hidup. Contoh yang lain adalah variasi tulang

belakang dan sirip pada ikan pari disebabkan perbedaan suhu

saat pertumbuhannya, jenis kelamin kura-kura ditentukan

oleh variasi temperatur saat inkubasi (pengeraman), serta

bentuk paruh dan kaki burung bervariasi sesuai dengan jenis

makanan dan habitatnya. Perhatikan bentuk paruh dan kaki

burung pada gambar berikut ini.

Gambar 2.5

Bentuk paruh pada burung: (a) elang untuk merobek mangsa, (b)

itik untuk menyaring makanan, (c) pelikan untuk menangkap dan

membawa ikan, (d) kolibri untuk mengisap madu, dan (e) pipit untuk

memakan biji-bijian.

Sumber:

Dokumen Penerbit

a

b

c

d

Gambar 2.4

Bentuk kaki burung

sesuai dengan fungsi-

nya: (a) mencengkeram

(elang), (b) berenang

(itik), (c) berlari dan

berjalan (onta), (d)

bertengger (kakatua).

Sumber:

Dokumen Penerbit

Gambar 2.3

Daun teratai yang lebar

merupakan adaptasi

p

ada lingkungan air.

Sumber:

Dokumen Penerbit

a

b

c

d

e

38

Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX

2. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah adaptasi pada fungsi kerja alat-alat

tubuh untuk menyesuaikan dengan keadaan lingkungan.

Contohnya jumlah denyut jantung per menit akan meningkat

saat kamu berlari. Contoh adaptasi fisiologi yang lain adalah

sebagai berikut.

a. Saat udara dingin, hewan berdarah panas akan mening-

katkan proses metabolismenya sehingga suhu badan tetap

tinggi. Hal ini akan membuatnya sering merasa lapar.

b . Jumlah sel darah merah orang yang hidup di daerah pantai

lebih sedikit dibandingkan orang yang tinggal di daerah

pegunungan. Hal ini disebabkan karena tekanan parsial

oksigen di daerah pantai lebih besar dibandingkan daerah

pegunungan. Jika tekanan parsial oksigen rendah, maka

dibutuhkan lebih banyak sel darah merah untuk mengikat

oksigen. Tahukah kamu yang dimaksud

tekanan parsial

oksigen

? Tekanan parsial oksigen adalah perbandingan kadar

oksigen di udara dibandingkan dengan kadar gas lain di udara.

c. Kekebalan serangga terhadap insektisida akan meningkat

(menjadi kebal) karena penggunaan insektisida secara terus-

menerus.

d. Ikan yang hidup di laut lebih sedikit mengeluarkan urin

dibandingkan dengan ikan yang hidup di air tawar. Air laut

lebih banyak mengandung garam. Kadar garam yang tinggi

juga menyebabkan cairan tubuh keluar terus menerus.

Garam juga masuk ke dalam tubuh dan harus dikeluarkan.

Untuk menyesuaikan diri, ikan banyak meminum air laut

dan sedikit mengeluarkan urin. Coba bandingkan apabila

kamu makan makanan yang asin, tentu kamu mudah merasa

haus dan ingin minum banyak air.

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku merupakan aktivitas atau tingkah laku

hewan yang menyesuaikan dengan kondisi lingkungan untuk

membantunya bertahan hidup. Adaptasi tingkah laku dapat

berupa hasil belajar maupun insting/naluri sejak lahir. Terdapat

dua macam tingkah laku, yaitu sebagai berikut.

a. Tingkah laku sosial, untuk hewan yang hidup berkelompok.

b. Tingkah laku untuk perlindungan. Contohnya babi hutan

akan menggali lubang persembunyian dengan kukunya

ketika melihat singa, trenggiling akan menggulung tubuhnya

bila bertemu musuh. Contoh lain adalah

kamuflase

, misalnya

pada bunglon dan gurita.

Mimikri

adalah kemampuan untuk meniru bentuk, suara,

dan tingkah laku seperti hewan lain sehingga akan dikira

predator atau hewan yang beracun atau berbahaya. Migrasi juga

merupakan bentuk adaptasi tingkah laku dengan cara bergerak

dari satu kawasan ke kawasan lain dan kemudian kembali lagi.

Hewan bermigrasi dengan berbagai alasan antara lain mem-

peroleh iklim yang baik, makanan yang cukup, tempat yang

lebih aman, dan kepentingan perkembangbiakan.

Gambar 2.6

Ikan di laut harus banyak

minum untuk menyeim-

bangkan tubuhnya ter-

hadap kadar garam di

laut.

Sumber:

Microsoft Student, 2006

Gambar 2.7

Bunglon dapat berubah

warna kulit sesuai

warna lingkungannya.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Kelangsungan Hidup Organisme

39

Latihan 2.1

Hewan yang hidup di daerah kutub atau daerah yang

mengalami pergantian empat musim yang perbedaan suhunya

ekstrim, biasanya melakukan hibernasi.

Hibernasi

adalah tidur

dalam jangka waktu yang lama ketika suhu lingkungan rendah.

Aktivitas tubuh seperti denyut jantung dan napas sangat pelan

sehingga hanya memerlukan energi/makanan yang sedikit.

Contohnya kelelawar, ular, dan beruang kutub. Selama hibernasi

hewan menggunakan lemak dalam tubuh sebagai sumber

energi.

Kondisi lingkungan selalu berubah, misalnya karena bencana

alam, perubahan iklim, maupun akibat perbuatan manusia.

Hanya organisme yang dapat bertahan terhadap perubahan

lingkungan yang akan tetap lestari. Sedangkan organisme yang

tidak mampu bertahan akan punah. Alam melakukan seleksi

terhadap jenis-jenis organisme yang hidup. Artinya alam tidak

memberi kesempatan kepada organisme yang tidak mampu

beradaptasi untuk terus bertahan hidup.

Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh keter-

sediaan makanan, tempat hidup dan berlindung, oksigen,

cahaya, dan air. Selain faktor lingkungan, persaingan untuk

memenuhi kebutuhan hidup juga mempengaruhi kelangsungan

hidup suatu organisme. Jadi

seleksi alam

adalah proses kelulus-

hidupan suatu organisme terhadap perubahan-perubahan yang

terjadi di alam.

Organisme yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan akan mencari lingkungan baru yang dianggap sesuai

dengan sifat-sifatnya. Organisme yang dapat beradaptasi

terhadap lingkungan yang baru akan bertahan hidup. Jika

perubahan sifat sangat mencolok, adaptasi ini dapat

menghasilkan jenis/spesies yang baru. Jadi adaptasi dan seleksi

alam dapat menghasilkan jenis-jenis yang baru. Sedangkan

organisme yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan

perubahan alam, akan mengalami kepunahan.

B

Seleksi Alam

Gambar 2.8

Pada musim dingin

beruang melakukan hi-

bernasi.

Sumber:

Dokumen Penerbit

1. Tikus merupakan hewan yang mampu bertahan hidup di berbagai lingkungan.

Diskusikan dengan temanmu bagaimana tikus beradaptasi dengan lingkungannya.

Usaha apa yang dapat dilakukan untuk memberantas tikus berkaitan dengan

kemampuan itu?

2. Bagaimanakah cumi-cumi beradaptasi dengan kehadiran predator?

Tokoh Sains

Charles Darwin

Charles Darwin (1809-1882),

adalah seorang ilmuwan Inggris yang

meletakkan dasar teori evolusi

modern. Dia beranggapan bahwa

makhluk hidup yang ada saat ini

berasal dari makhluk hidup pada

masa lampau melalui proses seleksi

alam. M

ak

hluk hidup yang dapat

beradaptasi terhadap perubahan

alam akan tetap lestari, sedangkan

yang tidak mampu akan punah. Teori

evolusi Darwin banyak ditentang para

ilmuwan karena tidak dapat

memberikan cukup bukti. Meskipun

demikian penemuannya memberi

pengaruh besar terhadap kehidupan,

ilmu pengetahuan tentang bumi, dan

pemikiran modern.

Sumber: Microsoft Encarta

40

Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX

Tugas 2.1

Saat ini, tingkah laku manusia banyak mempengaruhi

proses seleksi alam. Perburuan liar, penangkapan, perusakan

habitat, pencemaran lingkungan dapat mempercepat laju seleksi

yang tidak alami. Akibat rusaknya habitat, banyak hewan liar

yang harus bermigrasi ke daerah yang kurang sesuai dengan

lingkungan alaminya. Mereka harus berjalan berkilo-kilometer

untuk memperoleh makanan yang cukup.

Di Indonesia, terdapat banyak tumbuhan dan hewan yang

hampir punah. Contohnya adalah harimau jawa, badak bercula

satu, badak bercula dua, dan burung jalak bali. Hewan yang

hampir punah tersebut disebabkan karena kerusakan habitat

oleh manusia, perburuan liar, kemampuan adaptasinya rendah,

serta tingkat reproduksi yang rendah.

Diskusikan dengan temanmu, apa yang menyebabkan

dinosaurus punah. Adakah keturunan atau sisa-sisa

dinosaurus yang masih hidup pada saat ini?

Selain kemampuan beradaptasi dan lolos dari seleksi alam,

organisme harus mampu berkembang biak untuk memper-

tahankan kelangsungan hidup jenisnya. Perkembangbiakan

menghasilkan individu-individu baru dengan ciri khas yang

mirip dengan induknya. Ada organisme yang tingkat

reproduksinya yang tinggi dan ada pula yang rendah.

Tingkat

reproduksi

adalah kemampuan suatu organisme untuk

berkembang biak. Organisme yang memiliki tingkat reproduksi

tinggi mampu menghasilkan keturunan yang banyak dalam

waktu singkat, contohnya adalah tikus, siput, dan serangga.

Organisme dengan tingkat reproduksi rendah memiliki jumlah

keturunan sedikit dan jangka waktu berkembangbiaknya lama,

contohnya adalah harimau, gajah, dan badak bercula satu.

Perkembangbiakan terjadi pada semua organisme, yaitu

pada mikroorganisme, tumbuhan, hewan, dan manusia. Kamu

telah mempelajari perkembangbiakan manusia di Bab I. Pada

bagian ini kamu akan mempelajari perkembangbiakan

tumbuhan dan hewan. Perkembangbiakan pada tumbuhan dan

hewan dapat terjadi secara vegetatif atau aseksual dan secara

generatif atau seksual.

Perkembangbiakan vegetatif atau aseksual adalah per-

kembangbiakan yang terjadi tanpa didahului dengan pertemuan

sel kelamin jantan dan betina. Jadi individu baru yang dihasilkan

berasal dari satu induk. Oleh karena itu organisme hasil perkem-

bangbiakan dengan cara ini memiliki sifat yang sama dengan

induknya. Perkembangbiakan vegetatif atau aseksual terjadi baik

pada hewan, tumbuhan, protista, jamur, dan monera.

C

Perkembangbiakan Organisme

Gambar 2.9

Badak bercula satu dilin-

dungi di

Taman Nasional

Ujung Kulon.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Gambar 2.11

Tikus memiliki tingkat

reproduksi yang tinggi.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Gambar 2.10

Sifat suatu makhluk

hidup diwariskan pada

keturunannya.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Kelangsungan Hidup Organisme

41

Perkembangbiakan generatif atau seksual diawali dengan

pembuahan, yaitu pertemuan sel kelamin jantan dan sel kelamin

betina. Pembuahan menghasilkan zigot. Pada tahap berikutnya,

zigot berkembang menjadi individu baru. Jadi perkembang-

biakan generatif atau seksual memerlukan dua induk yang

berbeda jenis kelaminnya. Karena melibatkan dua induk yang

berbeda jenis kelaminnya, maka individu yang dihasilkannya

memiliki sifat dari kedua induknya.

1. Perkembangbiakan Tingkat Sel

Perkembangbiakan pada makhluk hidup juga berlangsung

pada tingkat sel. Sel-sel membelah sehingga jumlah sel

bertambah banyak. Jumlah dan ukuran sel yang betambah

menyebabkan terjadinya pertumbuhan pada suatu organisme.

Pembelahan sel berlangsung melalui beberapa tahap. Pada

sel-sel tubuh terjadi pembelahan

mitosis,

yaitu pembelahan sel

yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom sama

dengan sel induknya. Pada sel-sel kelamin terjadi pembelahan

meiosis

, yaitu pembelahan sel yang menghasilkan sel anak

dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel

induknya. Pembelahan ini terjadi pada proses pembentukan sel

kelamin.

Pada organisme satu sel, perkembangbiakan dilakukan

dengan pembelahan sel secara langsung. Pembelahan sel secara

langsung artinya sel membelah tanpa melalui tahap-tahap seperti

mitosis dan meiosis. Pada kondisi yang menguntungkan, sebuah

sel bakteri membelah menjadi dua sel anak setiap 20 menit.

Pembelahan secara langsung dari satu sel menjadi dua sel seperti

ini sering disebut

pembelahan biner

(

Gambar 2.12

).

2. Perkembangbiakan Tumbuhan

Tumbuhan dapat berkembangbiak secara vegetatif dan

generatif. Beberapa jenis tumbuhan lebih mudah dikembangkan

secara vegetatif atau aseksual, misalnya ketela pohon dan tebu.

Jenis tumbuhan lain mudah dikembangkan dengan cara generatif

atau seksual, misalnya tanaman padi-padian dan kacang-

kacangan.

a. Perkembangbiakan Vegetatif

Perkembangbiakan aseksual pada tumbuhan lebih lazim

disebut perkembangbiakan vegetatif. Perkembangbiakan

vegetatif pada tumbuhan dapat terjadi secara alami maupun

buatan yaitu dilakukan oleh manusia.

1) Perkembangbiakan Vegetatif Alami

Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembang-

biakan tumbuhan secara tak kawin tanpa campur tangan

manusia. Contohnya adalah sebagai berikut.

a)

Spora

vegetatif

, merupakan sel yang berubah fungsi

menjadi alat perkembangbiakan. Terdapat pada

tumbuhan paku, lumut, dan jamur. Spora terbentuk

Gambar 2.13

Lumut daun berkembang

biak dengan membentuk

spora.

Sumber:

Encyclopedia Britannica, 2006

Gambar 2.12

Pembelahan biner pada

organisme bersel satu

(

Amoeba

sp).

Sumber:

Microsoft Encarta, 2006

42

Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX

di dalam kotak spora (sporangium). Apabila kotak spora

pecah dan spora jatuh di tempat yang sesuai, maka akan

tumbuh menjadi individu baru.

b)

Umbi batang

, adalah batang yang berada di dalam tanah

yang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan

makanan. Perbedaan umbi batang dengan umbi akar

adalah umbi batang mempunyai mata tunas, sedangkan

umbi akar tidak. Contoh umbi batang adalah kentang,

dahlia, dan gadung.

c)

Umbi lapis

, merupakan modifikasi dari batang dan daun,

yaitu pelepah daun yang bertumpuk dan berlapis-lapis,

mengalami penebalan, lunak, dan berdaging. Contoh-

nya adalah umbi lapis bawang merah (

Gambar 2.14

).

d)

Rhizoma

atau

akar tinggal,

merupakan batang yang

tumbuh mendatar di bawah permukaan tanah. Rhizoma

menyerupai akar tetapi berbuku-buku seperti batang.

Pada ujungnya terdapat kuncup, pada setiap buku

terdapat daun yang berubah bentuk menjadi sisik, dan

pada setiap ketiak sisik terdapat mata tunas. Contohnya

pada lengkuas, kunyit, bunga tasbih, dan jahe.

e)

Geragih

atau

stolon,

merupakan batang yang menjalar

di atas tanah. Biasanya jarak antarbukunya berjauhan.

Contohnya tumbuhan yang berkembang biak dengan

geragih adalah pegagan, rumput teki, dan arbei.

f)

Tunas

, umumnya tumbuh dari ruas-ruas batang dan

dapat menjadi tanaman baru. Perkembangbiakan

dengan tunas dijumpai pada beberapa jenis tumbuhan

seperti pisang, bambu, dan tebu. Tunas yang tumbuh

dari organ selain batang disebut

tunas adventif

,

contohnya adalah

tunas akar

pada sukun dan cemara

dan

tunas daun

pada cocor bebek.

2) Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

Perkembangbiakan vegetatif buatan dilakukan dengan

bantuan manusia. Biasanya dilakukan untuk mempercepat

waktu panen dan memperoleh keturunan yang sifatnya

sama persis dengan induknya. Contoh perkembangbiakan

secara vegetatif buatan adalah sebagai berikut.

a)

Stek

, dilakukan dengan memotong bagian tubuh

tumbuhan dan kemudian menanamnya. Dari potongan

tersebut diharapkan dapat tumbuh menjadi individu

baru. Berdasarkan asal organ tubuhnya, stek dibedakan

menjadi

stek batang

dan

stek daun

. Cara membuat stek

batang yaitu dengan memotong bagian-bagian batang

menjadi potongan-potongan pendek. Stek batang

banyak dilakukan untuk memperbanyak tebu dan

singkong. Stek daun berasal dari daun yang dipotong-

potong lalu ditanam. Contoh tanaman hias yang dapat

diperbanyak dengan stek daun adalah

Begonia

sp.

daun

akar

tunas tengah

tunas

samping

Gambar 2.14

Umbi lapis tanaman

bawang merah.

Sumber:

Microsoft Student 2006

Kelangsungan Hidup Organisme

43

b)

Menempel

(okulasi),

yaitu menggabungkan dua tanaman

sejenis yang berbeda sifatnya sehingga dihasilkan

tanaman baru. Tujuannya untuk mendapatkan tanaman

dengan produksi tinggi. Misalnya jika kamu ingin meng-

gabungkan tanaman mangga lokal yang rasanya hambar

tetapi akarnya kuat dengan mangga madu yang buahnya

enak dan lebat tetapi perakarannya kurang kuat. Kamu

dapat menempel/mengokulasi kedua tanaman mangga

itu, yaitu mata tunas mangga madu ditempelkan pada

batang bawah dari tanaman mangga lokal. Jika berhasil

tumbuh, kamu akan memperoleh tanaman yang buah-

nya enak dan lebat dengan perakaran yang kuat pula.

c)

Menyambung

, yaitu menggabungkan batang dengan

ranting dari tanaman sejenis untuk mendapatkan tana-

man baru. Sebagai batang bawah dipilih tanaman yang

sistem perakaran dan pertumbuhannya bagus. Sedang-

kan batang atas diambil dari batang/cabang tanaman

yang sudah diketahui kualitas buah atau bunga yang

dihasilkannya. Perhatikan cara menyambung berikut ini.

(1) Pilih biji tanaman yang akan disambung dari tanaman

yang perakarannya kuat. Semai biji tersebut hingga

tumbuh dan batangnya berdimeter 1 – 1,5 cm. Tana-

man ini dipakai sebagai batang bawah. Jika sudah

siap disambung, potong batang bawah ± 10 cm dari

permukaan tanah dengan sudut kemiringan 45°.

(2) Sebagai batang atas, pilihlah cabang/ranting dari

tanaman sejenis yang produktivitasnya bagus.

Ranting yang akan disambung kondisinya harus

sehat dan mempunyai tunas. Potonglah dengan sudut

kemiringan sesuai dengan batang bawah.

(3) Sambung kedua potongan dengan tepat. Kemudian

beri kayu penopang (

spalk

) dan diikat kuat-kuat. Pada

waktu menyambung, usahakan kambium dari

batang bawah dan atas bertemu dengan tepat.

(4) Kurangi daun-daun dari batang atas. Agar lebih

kokoh, berilah tongkat penopang.

d)

Mencangkok

, dilakukan dengan cara menyayat dan

membuang kulit kayu batang/cabang dan menutupnya

dengan tanah. Sayatan yang dilakukan harus sampai

menghilangkan bagian kambium. Setelah beberapa

waktu, dari bagian kambium di atas sayatan muncul akar

(

Gambar 2.17

). Tanaman yang biasa dicangkok misalnya

jambu biji, mangga, dan jeruk.

e)

Merunduk

, dilakukan dengan cara membengkokkan atau

melengkungkan sebagian cabang tanaman hingga

menyentuh tanah. Pada bagian yang menyen-tuh tanah

itu akan tumbuh akar. Untuk merangsang keluarnya

akar, kamu dapat menimbun cabang itu dengan tanah.

Merunduk sering dilakukan untuk memperbanyak apel,

alamanda, dan bunga kertas.

Gambar 2.16

Proses menyambung

pada tanaman apel.

Sumber:

Biologi

sayatan pada

batang

mata tunas yang

ditempelkan

Gambar 2.15

Okulasi sering dilakukan

untuk memperbanyak

tanaman jeruk.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Gambar 2.17

Tanaman dikotil berkayu

dapat diperbanyak dengan

mencangkok.

Sumber:

Dokumen Penerbit

44

Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX

b. Perkembangbiakan Generatif

Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan diawali dengan

penyerbukan (polinasi) yang diikuti dengan pembuahan

(fertilisasi). Perkembangbiakan ini melibatkan penyatuan gamet

jantan dan betina. Gamet pada tumbuhan dihasilkan pada organ

bunga. Jadi bunga merupakan alat perkem-bangbiakkan

generatif pada tumbuhan berbiji.

1) Bagian-Bagian Bunga

tangkai bunga

bakal buah

dasar bunga

putik

kepala putik

kepala sari

tangkai sari

Mahkota

bunga

bakal biji

kelopak

Gambar 2.18

Bagian-bagian bunga

sebagai organ reproduk-

si tumbuhan.

Sumber:

Ilmu Pengetahuan Populer

Tugas 2.2

1. Diskusikan dengan temanmu, bagaimanakah cara

mencangkok yang benar. Usaha apa yang dilakukan

untuk mempercepat tumbuhnya akar pada cangkok?

2. Apakah keuntungan dan kerugian memperbanyak

tanaman secara vegetatif?

Di kelas VIII kamu telah mempelajari bunga sebagai organ

generatif pada tumbuhan. Pada bab ini kamu akan mem-

pelajari bunga sebagai alat perkembangbiakkan generatif.

Pada

Gambar 2.18

terlihat bagian-bagian bunga, yaitu sebagai

berikut.

a)

Tangkai bunga

(pediselus),

yaitu bagian bunga yang masih

jelas bersifat seperti batang. Fungsinya adalah sebagai

tempat duduknya bunga pada batang.

b)

Dasar bunga

(reseptakulum),

yaitu ujung tangkai yang

melebar dengan ruas-ruas yang amat pendek, sehingga

daun-daun yang mengalami perubahan menjadi bagian-

bagian bunga duduk amat rapat bahkan tampak duduk

dalam satu lingkaran.

c)

Hiasan bunga

(periantium),

yaitu bagian bunga yang

merupakan modifikasi dari daun. Hiasan bunga

umumnya masih tampak berbentuk lembaran dengan

tulang-tulang atau urat daun yang jelas. Hiasan bunga

terdiri dari kelopak dan mahkota.

Kelopak

(kaliks)

merupakan hiasan bunga yang terletak di sebelah luar.

Biasanya berwarna hijau dan sewaktu bunga masih

kuncup merupakan selubung yang melindungi kuncup

terhadap pengaruh-pengaruh luar.

Mahkota bunga

(korola)

yaitu bagian hiasan bunga yang terletak di

lingkaran dalam. Umumnya berwarna menyolok dan

menarik, serta memiliki bentuk yang beraneka ragam.

d)

Alat kelamin

, terdiri dari alat kelamin jantan dan betina.

Alat kelamin jantan pada bunga berupa benang sari

(stamen)

. Benang sari dapat duduk bebas atau berlekatan,

ada yang tersusun dalam satu lingkaran dan ada yang

dua lingkaran. Benang sari memiliki tangkai sari

(filamen)

dan kepala sari

(anthera).

Pada kepala sari terdapat kotak

sari yang mengandung serbuk sari

(pollen)

. Serbuk sari

merupakan gamet jantan pada bunga.

Kelangsungan Hidup Organisme

45

Alat kelamin betina berupa putik

(pistilum)

. Pada bunga

dapat ditemukan satu atau beberapa putik. Putik terdiri

dari kepala putik (

stigma

), tangkai putik

(stylus)

, dan

bakal buah

(ovarium)

. Di dalam bakal buah terdapat

bakal biji

(ovulum)

yang mengandung sel telur

(ovum)

.

Setiap putik dapat terdiri atas beberapa daun buah tetapi

adapula yang hanya terdiri atas satu daun buah.

Berdasarkan kelengkapan bagian-bagian bunga, bunga

dibedakan menjadi bunga lengkap dan bunga tidak

lengkap.

Bunga lengkap

, jika suatu bunga memiliki

perhiasan dan alat perkembangbiakan secara lengkap.

Sedangkan

bunga tidak lengkap

, jika suatu bunga tidak

memiliki satu atau beberapa bagian bunga.

Berdasarkan keberadaan alat kelamin, bunga dapat

dibedakan menjadi bunga sempurna dan bunga tidak

sempurna.

Bunga sempurna

adalah bunga yang memiliki alat

kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik).

Bunga sempurna sering disebut

bunga kelamin ganda

atau

bunga banci

.

Bunga tidak sempurna

adalah bunga yang hanya

memiliki salah satu alat kelamin, yaitu putik saja atau benang

sari saja. Bunga yang memiliki benang sari saja disebut

bunga jantan

dan bunga yang hanya memiliki putik saja

disebut

bunga betina

. Sedangkan

bunga mandul

atau tidak

berkelamin adalah bunga yang tidak memiliki benang sari

maupun putik. Misalnya bunga pita pada bunga matahari.

Berdasarkan jenis bunganya, tumbuhan dibedakan menjadi

dua jenis, yaitu tumbuhan berumah satu dan tumbuhan

berumah dua.

a)

Tumbuhan berumah satu

, jika dalam satu pohon terdapat

bunga jantan dan bunga betina. Contoh tanaman

kembang sepatu dan jagung.

b)

Tumbuhan berumah dua

, jika dalam satu pohon terdapat

bunga jantan saja atau bunga betina saja. Contoh

tanaman salak dan pakis haji.

2) Penyerbukan

Peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik disebut

penyerbukan

atau

persarian

. Serbuk sari dapat berasal dari

satu bunga dan dapat pula berasal dari bunga yang lain,

bahkan berasal dari tumbuhan berbeda. Berdasarkan asal

serbuk sari dan putik maka penyerbukan dapat dibedakan

menjadi beberapa macam.

a)

Penyerbukan sendiri

(autogami),

yaitu penyerbukan yang

terjadi apabila serbuk sari dan putik berasal dari satu

bunga. Bunga yang melakukan autogami memiliki

struktur yang khas sifatnya, yaitu sekalipun bunga sudah

mekar, putiknya tetap terlindungi oleh bagian-bagian

bunga lainnya sampai terjadinya penyerbukan sendiri.

Ciri-ciri bunga yang bersifat autogami adalah sebagai

berikut.

bunga tabung

Gambar 2.19

Bunga matahari terdiri

dari bunga pita (mandul)

dan bunga tabung (fertil).

Sumber:

Kamus Biologi

bunga pita

tangkai tabung

46

Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX

(1) Sebelum terjadi penyerbukan, putik selalu terlindungi

oleh kumpulan benang sarinya, misalnya benang sari

bersatu membungkus putik.

(2) Mahkota bunganya menutupi alat-alat kelamin bunga

itu sehingga menghalangi serbuk sari bunga lain

menempel pada kepala putiknya sekalipun bunga

sebenarnya sudah mekar.

(3) Penyerbukan terjadi ketika bunga baru mekar atau

bunga masih kuncup, misal pada kacang tanah.

b)

Penyerbukan tetangga

(geitonogami),

yaitu penyerbukan

yang terjadi oleh serbuk sari yang berasal dari bunga lain

tapi masih dalam satu pohon. Hal ini dapat terjadi karena

bunga tidak memiliki struktur yang khas dan masa

kematangan bunga jantan dan betina yang tidak bersamaan.

c)

Penyerbukan silang

(alogami),

yaitu penyerbukan yang terjadi

oleh serbuk sari yang berasal dari tumbuhan lain yang

sejenis. Apabila serbuk sari berasal dari bunga lain yang

tumbuhannya tidak sejenis dinamakan

penyerbukan bastar

.

Geitonogami dan alogami terjadi karena kedudukan benang

sari dan putik berjauhan, sehingga tidak memungkinkan terjadi

penyerbukan sendiri. Jadi diperlukan perantara dalam proses

penyerbukan. Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk

sari ke kepala putik, penyerbukan dapat dibedakan menjadi

beberapa macam.

a)

Anemogami,

yaitu

penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri-

ciri tumbuhan ini yaitu perhiasan bunganya kecil atau tidak

ada, alat kelaminnya terbuka dan tidak memiliki kelenjar

madu. Benang sarinya bergelantungan dengan serbuk sari

yang sangat kecil dan jumlahnya banyak. Putik biasanya

bertangkai panjang dan memiliki cairan perekat. Contoh

bunga padi dan bunga jagung.

b)

Hidrogami,

yaitu penyerbukan dengan bantuan air

.

Biasanya

terjadi pada tumbuhan yang hidup di air.

c)

Zoidiogami,

yaitu penyerbukan dengan bantuan hewan

,

misalnya serangga, burung, dan kelelawar. Berdasarkan jenis

hewan penyerbuknya maka penyerbukan dibedakan

menjadi beberapa jenis.

(1)

Entomogami,

ialah penyerbukan dengan bantuan

serangga (misalnya kupu-kupu, kumbang bunga, dan

lalat). Bunga menghasilkan madu, mengeluarkan bau

khas, mahkota bunga berwarna cerah, dan berukuran

besar.

(2)

Ornitogami,

ialah penyerbukan dengan perantaraan

burung, terjadi pada tumbuhan yang bunganya

menghasilkan madu, bermahkota lebar dan tebal, dan

berwarna cerah.

(3)

Kiropterogami,

ialah penyerbukan dengan p

erantara

hewan bersayap selaput tangan (kelelawar, kalong, dan

kampret). Terjadi pada bunga yang mekar di malam hari

(4)

Malakogami,

ialah penyerbukan dengan perantara siput.

Gambar 2.20

Bunga kacang tanah

mengalami penyerbukan

autogami, karena ke-

banyakan terjadi ketika

bunga belum mekar

.

Sumber:

Indonesian Heritage Tetumbuhan

Gambar 2.21

Burung dapat membantu

penyerbukan pada be-

berapa jenis bunga.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Kelangsungan Hidup Organisme

47

Kegiatan 2.2

Bagian-Bagian Bunga dan Penyerbukannya

Tujuan

Mengamati bagian-bagian bunga dan penyerbukannya.

Alat dan Bahan

1. Bunga sepatu

5. Bunga jambu

2. Bunga jagung

6. Kaca pembesar

3. Bunga pepaya

7. Pisau

(cutter)

4. Bunga matahari

8. Pinset

Langkah Kerja

1. Amatilah semua bunga di atas, gambar dan identifikasilah bagian-bagian bunganya.

2. Klasifikasikan berdasarkan bunga jantan dan bunga betina. Kelompokkan yang

termasuk bunga sempurna, bunga tak sempurna, bunga lengkap, bunga tak lengkap,

dan bunga mandul.

3. Kelompokkan berdasarkan tipe bunga dan faktor yang membantu penyerbukan.

Pertanyaan

1. Manakah bunga yang termasuk bunga sempurna, bunga tak sempurna, bunga

lengkap, bunga tak lengkap, dan bunga mandul?

2. Manakah bunga yang penyerbukannya dibantu oleh serangga? Pada bagian apakah

serangga tertarik pada bunga tersebut?

3. Manakah yang termasuk bunga berkelamin ganda?

4. Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah kamu lakukan.

d)

Antropogami,

yaitu penyerbukan dengan bantuan

manusia. Biasanya tanaman ini sukar mengalami

penyerbukan secara alami, misalnya karena struktur

bunganya yang unik atau bunga sukar mengeluarkan

serbuk sarinya.

Untuk mempelajari bagian-bagian bunga dan penyerbukan-

nya, lakukan

Kegiatan 2.2

berikut ini.

3. Perkembangbiakan pada Hewan

Perkembangbiakan pada hewan juga terjadi baik secara

aseksual maupun seksual. Hewan tingkat rendah dapat

bereproduksi secara seksual dan aseksual. Sedangkan hewan

tingkat tinggi hanya bereproduksi secara seksual saja.

Tugas 2.3

Diskusikan dengan temanmu, perbedaan struktur

perkembangbiakan generatif pada tumbuhan Gymno-

spermae dan tumbuhan Angiospermae.

48

Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX

Tugas 2.4

Diskusikan dengan temanmu, apakah semua lebah

dalam satu koloni dihasilkan melalui partenogenesis.

Mengapa demikian?

Gambar 2.23

Hydra

berkembangbiak

dengan membentuk tunas.

Sumber:

Encyclopedia Britanica

Gambar 2.22

Amoeba

melakukan pem-

belahan secara biner

.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Gambar 2.24

Planaria

melakukan re-

p

roduksi vegetatif

dengan

fragmentasi.

Sumber:

Micosoft Encarta

a. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan

Perkembangbiakan aseksual pada hewan umumnya terjadi

pada hewan tingkat rendah/Avertebrata. Reproduksi aseksual

artinya reproduksi yang terjadi tanpa didahului dengan

peleburan dua sel kelamin yang berbeda jenisnya. Reproduksi

aseksual pada hewan ada lima jenis, yaitu pembelahan biner,

pembelahan ganda, pembentukan tunas, regenerasi, dan

partenogenesis.

1)

Pembelahan biner

, terjadi pada makhluk hidup uniseluler,

yaitu dari golongan Monera dan Protista. Pada pembelahan

biner, dari satu individu membelah secara langsung menjadi

dua sel anak. Pembelahan biner terdiri dari lima jenis, yaitu

pembelahan ortodoks, melintang, membujur, miring, dan

strobilasi. Pembelahan biner secara ortodoks/umum terjadi

pada

Amoeba

dan mikroorganisme lain dari golongan

Rhizopoda

. Pembelahan biner secara melintang terjadi pada

Paramecium

. Pembelahan dengan tipe membujur contohnya

pada

Euglena

. Tipe pembelahan miring terjadi pada

Dinoflagellata

. Sedangkan pembelahan biner tipe strobilasi

menghasilkan individu baru dari bagian tubuh induk yang

lepas, contohnya pada cacing pita

(Taenia

sp

)

.

2)

Pembelahan ganda

, yaitu pembelahan berulang, sehingga

dalam sekali pembelahan dari satu individu dapat dihasilkan

lebih dari dua individu. Contoh hewan yang dapat

melakukan pembelahan ganda adalah

Plasmodium.

3)

Pertunasan

atau

budding

, yaitu pembentukan tunas kecil

yang serupa dengan induk. Tunas ini kemudian memisah-

kan diri dan menjadi individu baru. Contohnya pada

Hydra

,

ubur-ubur pada saat berbentuk

polip,

dan hewan dari

golongan

Porifera

. Selain bereproduksi dengan tunas,

Porifera juga dapat melakukan reproduksi secara seksual.

4)

Fragmentasi

, individu baru terbentuk dari bagian tubuh

induk yang terbagi-bagi/terputus baik sengaja atau tidak.

Setiap bagian tumbuh dan berkembang membentuk bagian

yang belum ada sehingga menjadi individu baru yang utuh.

Contoh hewan yang melakukan reproduksi secara

fragmentasi adalah cacing tanah, bintang laut, dan

Planaria

.

Fragmentasi bukan merupakan cara reproduksi yang utama,

karena dalam kondisi normal

Planaria

bereproduksi secara

seksual.

5)

Partenogenesis

, individu baru terbentuk dari telur yang tidak

dibuahi. Hewan yang mengalami partenogenesis adalah

serangga, misalnya lebah madu.

Kelangsungan Hidup Organisme

49

b. Perkembangbiakan Seksual pada Hewan Tingkat Tinggi

Perkembangbiakan secara seksual pada hewan melibatkan

alat reproduksi, sel kelamin/gamet jantan dan gamet betina,

serta proses pembuahan atau fertilisasi. Pembuahan pada

hewan ada dua jenis, yaitu pembuahan yang terjadi di dalam

tubuh induk betina dan pembuahan yang terjadi di luar

tubuh. Pembuahan di dalam tubuh induk betina disebut

fertilisasi internal

. Sedangkan pembuahan di luar tubuh

induk betina disebut

fertilisasi eksternal

.

Pembuahan eksternal biasanya terjadi pada hewan yang

hidup di dalam air, misalnya katak dan ikan. Jumlah sel telur

dan sperma yang dihasilkan sangat banyak, sehingga dapat

memperbesar peluang terjadinya pembuahan. Pembuahan

eksternal dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu

tipe acak

dan

tipe

sarang

. Pada tipe acak, proses pelepasan sel telur

dan sperma di lakukan di sembarang tempat. Sedangkan

pada tipe sarang, ada tempat tertentu untuk melepaskan

sperma dan sel telur, sehingga peluang terjadinya pembuahan

lebih besar. Pada fertilisasi internal

,

pembuahan yang terjadi

dalam tubuh induk betina. Jadi sperma dari induk jantan

harus dimasukkan ke dalam tubuh betina melalui

kopulasi

.

Alat reproduksi menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin

jantan/sperma dihasilkan oleh

testis

, sedangkan sel kelamin

betina (ovum/sel telur) dihasilkan oleh

ovarium (indung telur)

.

Proses pembentukan sel kelamin jantan dan betina disebut

gametogenesis

. Proses pembentukan sel kelamin jantan

disebut

spermatogenesis

, sedangkan proses pembentukan sel

kelamin betina disebut

oogenesis

.

Setelah terjadi pembuahan atau fertilisasi, akan terbentuk

zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio.

Perkembangan dan kelahiran embrio dapat terjadi melalui

tiga cara, yaitu vivipar, ovipar, dan ovovivipar.

1) Vivipar (hewan beranak), yaitu hewan yang embrionya

berkembang dan mendapat makanan di dalam uterus

(rahim) induk betina. Contohnya adalah kerbau, sapi,

gajah, dan harimau.

2) Ovipar (hewan bertelur), yaitu hewan yang embrionya

berkembang di dalam telur. Telur hewan ini dikeluarkan

dari dalam tubuh dan dilindungi oleh cangkang. Embrio

memperoleh makanan dari cadangan makanan yang

terdapat di dalam telur. Beberapa hewan ovipar

mengerami telurnya hingga menetas, misalnya ayam dan

merpati. Namun banyak pula induk yang menimbun

telur dengan pasir atau bahkan membiarkan begitu saja.

3) Ovovivipar (hewan betelur dan beranak), yaitu hewan

yang embrionya berkembang di dalam telur, tetapi telur

tetap berada di dalam tubuh induk betina. Setelah cukup

umur, telur akan pecah di dalam tubuh induk dan

anaknya keluar. Contohnya adalah kadal dan ikan hiu.

Gambar 2.25

Anak itik menetas dari

telur

, itik termasuk hewan

ovipar.

Sumber:

Dokumen Penerbit

50

Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX

lubang urogenital

testis

epididimis

vas deferens

ginjal

saluran

kencing

kloaka

corong

ovarium

oviduk

usus

ginjal

saluran kencing

kloaka

a

b

Gambar 2.26

(a) Alat kelamin jantan

pada ikan, (b) alat kelamin

betina pada ikan.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Pada bab 1 kamu telah mempelajari sistem reproduksi seksual

pada manusia. Berikut ini beberapa contoh reproduksi seksual

pada hewan.

1) Reproduksi pada Ikan

Pada umumnya ikan bertelur

(ovipar)

dan pembuahannya

terjadi di luar tubuh induk betinanya. Alat kelamin jantan

terdiri dari sepasang testis berwarna putih. Sperma dialirkan

melalui saluran

vas deferens

yang bermuara di lubang

urogenital

. Lubang urogenital merupakan lubang yang

dipakai untuk keluarnya urin dan sperma.

Alat kelamin betina terdiri dari sepasang

ovarium

. Ovarium

menghasilkan sel telur. Sel telur dikeluarkan melewati

oviduk

dan kemudian dialirkan ke lubang urogenital. Setelah ikan

betina mengeluarkan sel telur di sembarang tempat atau di

tempat tertentu, maka akan diikuti oleh ikan jantan dengan

mengeluarkan sperma.

2) Reproduksi pada Katak

Katak termasuk hewan amfibi yang hidup di darat dan air.

Pembuahan katak terjadi secara eksternal yang dilakukan

di air. Katak bersifat ovipar atau bertelur. Alat kelamin jantan

terdiri dari sepasang testis yang berwarna putih kekuningan.

Testis menghasilkan sperma. Sperma melewati

vas efferentia

dan menuju kloaka. Kloaka merupakan tempat keluarnya

sperma, saluran urin, dan sisa pembuangan makanan. Alat

kelamin betina terdiri dari sepasang ovarium yang

menghasilkan sel telur. Telur melewati oviduk dan menuju

kloaka.

Pada saat kawin

(kopulasi)

, katak jantan akan naik ke

punggung katak betina. Dengan jarinya, katak jantan

menekan katak betina sehingga katak betina mengeluarkan

sel telur ke dalam air. Saat keluarnya telur, katak jantan akan

mengeluarkan spermanya. Terjadilah pembuahan

sel telur

di dalam air dan akan berkembang menjadi zigot.

Gambar 2.27

(a) Alat kelamin jantan pada katak, (b) alat kela-min betina pada

katak.

Sumber:

Dokumen Penerbit

aorta

vena

ovarium

ureter

lubang kloaka

b

aorta

vena

testis

lubang kloaka

ureter

a

3) Reproduksi pada Reptilia

Umumnya reptilia bersifat

ovipar

, walaupun ada sebagian

yang

ovovivipar

. Pada reptilia jantan, alat kelaminnya terdiri

dari sepasang testis, epididimis dan vas deferens. Memiliki

Kelangsungan Hidup Organisme

51

4) Reproduksi pada Burung

Burung berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar).

Umumnya telur akan dierami hingga menetas. Embrio di

dalam telur memerlukan suhu tertentu untuk pertumbu-

han dan perkembangannya.

Alat kelamin burung jantan terdiri dari sepasang testis.

Sperma yang dihasilkan testis akan menuju vas deferens

dan kloaka. Sedangkan alat kelamin betina pada burung

terdiri dari ovarium kiri dan oviduk.

Saat kawin, kloaka jantan dan betina saling mendekat

sehingga ketika sperma keluar dari kloaka jantan akan

langsung masuk ke kloaka betina sehingga sel telur dapat

dibuahi. Telur burung mempunyai struktur sebagai berikut.

a) Cangkang telur, terbuat dari zat kapur yang berpori

untuk keluar masuknya udara. Di sebelah dalam

cangkang terdapat dua buah membran yang pada salah

satu ujungnya tidak saling melekat, sehingga terbentuk

rongga udara.

b) Albumen (putih telur), berupa cairan kental berwarna

putih bening yang berfungsi sebagai cadangan makanan

dan melindungi embrio dari guncangan.

c) Kuning telur, terdapat di bagian tengah albumen. Pada

kuning telur ini terdapat calon embrio. Agar kuning telur

tetap pada posisinya, maka terdapat

kalaza

yang

berfungsi menjaga posisi kuning telur.

Pada saat telur dierami, embrio mulai tumbuh. Kuning telur

dan putih telur diserap melalui pembuluh darah yang

terbentuk mengelilingi kuning telur. Bagian-bagian yang

berperan dalam mendukung pertumbuhan embrio adalah

sebagai berikut.

a) Amnion, merupakan cairan ketuban yang terdapat pada

suatu kantung tempat tumbuhnya embrio.

adrenal

testis

ginjal

ureter

usus

duktus deferens

lubang ureter

kloaka

lubang duktus

deferens

ovari

ginjal

oviduk

ureter

oviduk kanan

rudimenter

uterus

kloaka

lubang bursa

a

b

Gambar 2.29

(a) Alat kelamin jantan

pada burung, (b) alat ke-

lamin betina pada burung.

Sumber:

Dokumen Penerbit

testis

epididimis

ginjal

ureter

vas deferens

papila uroge-

netalia

kloaka

a

papila urogenetalia

kloaka

corong

oviduk

ovarium

epididimis terudi-

menter

kantung kemih

Gambar 2.28

(a) Alat kelamin jantan reptilia, (b) alat kelamin betina reptilia.

Sumber:

Dokumen Penerbit

b

alat kelamin khusus yang disebut

hemipenis

dan dikeluarkan

melalui kloaka saat kawin. Sedangkan reptilia betina

memiliki alat kelamin terdiri dari sepasang ovarium dan

oviduk. Telur bermuara di oviduk. Pada reptil ovovivipar

telur akan menetas dalam oviduk.

52

Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX

b) Alantois, merupakan tempat penyimpanan hasil

ekskresi, mengangkut O

2

ke dalam embrio dan CO

2

keluar dari embrio.

c) Tali pusat, yaitu bagian yang menghubungkan kuning

telur dengan alantois.

4) Reproduksi pada Mamalia

Mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan anak

(vivipar). Proses pembuhannya berlangsung di dalam tubuh

induk betina (fertilisasi internal). Setelah dilahirkan, anak

hewan mamalia menyusu kepada induknya. Meskipun

demikian, ada beberapa jenis mamalia yang tidak me-

lahirkan anaknya, tetapi bertelur. Contohnya adalah platipus

(

Ornithorynchus anatinus

).

Semua hewan Mamalia memiliki alat reproduksi yang

hampir serupa. Untuk mempelajarinya, amatilah alat repro-

duksi tikus berikut ini.

Tikus jantan mempunyai sepasang testis yang berfungsi

untuk menghasilkan sperma. Sperma dikeluarkan melalui

saluran sperma yang disebut vas deferens. Untuk

memasukkan sperma ke dalam tubuh hewan betina,

digunakan penis.

Tikus betina mempunyai sepasang ovarium yang berfungsi

untuk menghasilkan sel telur atau ovum. Sel telur yang telah

dilepaskan dari ovarium (ovulasi) keluar melalui saluran telur

dan akhirnya sampai di uterus. Jika sel telur ini dibuahi oleh

sperma, akan terbentuk zigot yang akan tumbuh dan

berkembang menjadi embrio. Tikus mampu mengandung

lebih dari satu embrio. Namun tidak semua Mamalia

memiliki kemampuan seperti ini. Setiap embrio

memperoleh nutrisi dan oksigen dari plasenta yang

dihubungkan melalui tali pusat. Jika sudah tiba masa

lahirnya, embrio lepas dari uterus dan dikeluarkan melalui

vagina.

albumen

embrio

cangkang

alantois

tali pusat

kuning telur

rongga udara

CO

2

O

2

Gambar 2.30

Embrio burung yang

sedang tumbuh.

Sumber:

Microsoft Encarta, 2006

ginjal

penis

vas deferens

testis kiri

ginjal

kandung

kemih

lemak

ovarium kiri

saluran telur

embrio

plasenta

uterus kiri

vagina

anus

Gambar 2.31

(a) Alat perkembangbiakan tikus jantan. (b) Alat perkembangbiakan

tikus betina.

Sumber:

Dokumen penerbit.

Kelangsungan Hidup Organisme

53

Gambar 2.32

Tumbuhan yang diper-

banyak dengan cangkok

lebih cepat berbuah dari-

pada tumbuhan yang

ditanam dari biji.

Sumber:

Ensiklopedia Umum

4. Keuntungan dan Kerugian Reproduksi Seksual dan

Aseksual

Reproduksi seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif)

mempunyai keuntungan dan kerugian. Berikut ini beberapa

sifat reproduksi seksual dan aseksual pada tumbuhan.

a. Keuntungan dan kerugian reproduksi generatif

Keuntungan reproduksi generatif adalah sebagai berikut.

1) Tanaman yang ditanam dalam bentuk biji dapat tumbuh

lebih kuat dan kokoh.

2) Keturunan baru yang dihasilkan sifatnya lebih bervariasi.

3) Tanaman mempunyai perakaran yang lebih kuat. Pada

tanaman dikotil, jika diperbanyak dengan biji maka

mempunyai perakaran tunjang, tetapi bila diperbanyak

dengan cangkok atau stek akan mempunyai perakaran

serabut.

4) Umumnya berumur lebih lama.

Kerugian reproduksi generatif adalah sebagai berikut.

1) Tanaman yang diperbanyak dengan biji umur ber-

buahnya lebih lama.

2) Keturunannya sering mempunyai sifat yang tidak sesuai

yang diinginkan.

b. Keuntungan dan kerugian reproduksi vegetatif

Keuntungan reproduksi vegetatif adalah sebagai berikut.

1) Keturunan baru memiliki sifat-sifat seperti induknya. Jadi

jika kamu memperbanyak tanaman secara vegetatif,

sebelum tanaman itu berproduksi kamu sudah dapat

memprediksi sifatnya. Jadi bila kamu mempunyai

tanaman yang menghasilkan buah dengan rasanya manis

dan berukuran besar, jika tanaman itu diperbanyak secara

vegetatif (dicangkok atau stek) maka akan diperoleh

tanaman yang sifatnya sama.

2) Tumbuhan dapat segera dikembangbiakkan, tidak perlu

menunggu sampai tumbuhan itu berbunga, berbuah, dan

menghasilkan biji.

3) Waktu yang diperlukan untuk berbuah lebih singkat.

Misalnya jambu yang ditanam dari biji akan berbuah

setelah berumur lima tahun. Tetapi, jika kamu

memperbanyak dengan cangkok, jambu akan berbuah

lebih cepat.

Kerugian reproduksi secara vegetatif adalah sebagai berikut.

1) Tanaman baru kurang kokoh karena umumnya berakar

serabut yang kurang kuat.

2) Tanaman induk akan menderita jika terlalu banyak dahan

yang dicangkok atau diambil untuk stek.

3) Keturunan yang diperoleh dari satu tanaman induk hanya

sedikit. Namun dengan

kultur jaringan

, dapat diperoleh

keturunan dalam jumlah besar, cepat, seragam, dan

identik dengan tanaman induknya.

54

Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX

Refleksi

Kamu telah selesai mempelajari materi

Kelangsungan Hidup Organisme

dalam bab ini.

Sebelum melanjutkan pelajaran bab III, lakukan evaluasi diri dengan menjawab beberapa

pertanyaan di bawah ini. Jika semua pertanyaan dijawab dengan ‘ya’, berarti kamu telah

menguasai bab ini dengan baik. Namun jika ada pertanyaan yang dijawab dengan ‘tidak’, kamu

perlu mempelajari lagi materi yang berkaitan dengan pertanyaan itu. Jika ada kesulitan atau ada

hal-hal yang sukar dimengerti, bertanyalah kepada Bapak/Ibu Guru.

1. Apakah kamu dapat menjelaskan cara makhluk hidup mempertahankan kelangsungan

hidupnya?

2. Dapatkah kamu menjelaskan cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungan?

3. Apakah seleksi alam itu? Dapatkah kamu menjelaskan seleksi alam dan memberi contohnya?

4. Apakah kamu dapat menjelaskan perkembangbiakan pada hewan dan tumbuhan, baik

perkembangbiakan tingkat sel maupun organisme dengan cara vegetatif dan generatif?

Latihan 2.2

Rangkuman

1. Jika hewan ovipar tidak mengerami terlunya, usaha apakah yang dilakukan hewan

itu untuk melindungi dan mempercepat penetasan telurnya?

2. Apakah keuntungan reproduksi vegetatif dan generatif pada hewan dan

mikroorganisme?

3. Bagaimana tingkat keberhasilan pembuahan eksternal bila dibandingkan pembuahan

internal? Mengapa demikian?

• Untuk menjaga kelangsungan hidup dan melestarikan jenisnya, maka setiap makhluk

hidup harus dapat beradaptasi, lolos dalam seleksi alam, dan dapat berkembang biak.

• Adaptasi adalah kemampuan suatu organisme untuk menyesuaikan diri terhadap

perubahan lingkungan. Adaptasi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu adaptasi

morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Semakin tinggi kemampuan beradaptasi,

semakin tinggi kemungkinan kelangsungan hidupnya.

• Seleksi alam adalah proses kelulushidupan suatu organisme terhadap perubahan-

perubahan yang terjadi di alam. Alam melakukan seleksi terhadap jenis-jenis

organisme yang hidup, sehingga organisme yang tidak mampu beradaptasi tidak

akan dapat bertahan hidup.

• Perkembangbiakan merupakan kemampuan untuk menghasilkan keturunan.

Keturunan yang dihasilkan mempunyai ciri khas seperti induk, sehingga dengan

berkembang biak, kelestarian jenisnya dapat dipertahankan. Perkembangbiakan dapat

terjadi secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual).

• Perkembangbiakan tingkat sel terjadi melalui pembelahan sel. Pembelahan sel pada

sel-sel tubuh berlangsung secara mitosis, sedangkan pembelahan sel pada

pembentukan gamet (sel-sel kelamin) terjadi secara meiosis.

Kelangsungan Hidup Organisme

55

c. hewan dan tumbuhan yang mampu

beradaptasi akan terus bertahan hidup

d. semua organisme akan mati dan punah

8. Berikut ini yang merupakan cara per-

kembangbiakkan generatif ialah ....

a. setek batang

c. menanam biji

b . okulasi

d. m

erunduk

9. Bagian bunga yang mempunyai fungsi

untuk menarik serangga hinggap ialah ....

a. kelopak

c. benang sari

b. putik

d. mahkota

10. Tempat pembentukan sperma pada

vertebrata adalah ....

a. testis

c. vas deferens

b. ovarium

d. kloaka

11. Pembuahan ganda terjadi pada tumbuhan

berbiji ....

a. tertutup

b. terbuka

c. terbuka dan tertutup

d. tidak ada yang benar

12. Keuntungan dari perbanyakan secara

vegetatif ialah ....

a. banyak menghasilkan individu baru

b. reproduksinya menurun

c. menghasilkan tanaman yang kokoh

dan kuat

d. dapat dilakukan lebih cepat tanpa

menunggu tumbuhan induk berbuah

13. Penyerbukan bastar adalah penyerbukan

yang serbuk sarinya berasal dari ....

a. bunga itu sendiri

b . bunga lain dalam satu pohon

c. bunga pohon lain yang masih dalam

satu spesies

d. bunga pohon lain, satu spesies, namun

beda varietas

14. Hewan yang dapat melakukan parteno-

genesis adalah ....

a. lebah

c. bekicot

b . cacing tanah

d. udang

15. Pembuahan pada katak terjadi pada ....

a. ovarium

c. kloaka

b. oviduk

d. air

1. Hewan tertentu tidur selama musim dingin

merupakan contoh adaptasi ....

a. morfologi

c. tingkah laku

b . fisiologi

d. cuaca

2. Salah satu adaptasi yang bertujuan

menakut-nakuti musuh pada hewan

adalah ....

a. mimikri

c. hibernasi

b . pewarnaan

d. migrasi

3. Bentuk paruh disesuaikan dengan jenis

makanan merupakan contoh adaptasi ....

a. morfologi

c. fisiologi

b. tingkah laku

d. makanan

4. Perkembangbiakan generatif adalah ....

a. berkembangbiak dengan cara mem-

belah diri

b. berkembangbiak dengan cara penya-

tuan sel kelamin jantan dan betina

c. berkembangbiak dengan cara tanpa

penyatuan sel kelamin jantan dan

betina

d. berkembangbiak dengan cara bantuan

manusia

5. Tumbuhan higrofit memiliki ciri ....

a. daun lebar, tebal, dan stomata sedikit

b. daun lebar dan memiliki lapisan lilin

tebal

c. daun lebar dan stomata sedikit

d. daun lebar, tipis, dan stomata banyak

6. Untuk mempertahankan kelestarian

jenisnya, organisme akan ....

a. mencari habitat yang lebih luas

b . berusaha mendapatkan makanan yang

cukup

c. memiliki kemampuan berkembang

biak

d. menghindari dari kejaran musuh

7. Bila terjadi perubahan lingkungan, maka

kemungkinannya adalah ....

a. hewan yang tidak mampu beradaptasi

akan berkembangbiak

b. tumbuhan yang tidak mampu bera-

daptasi akan berkembangbiak

Latih Kemampuan

I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

2

Kerjakan di buku tugasmu!

56

Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Apakah yang dimaksud dengan adaptasi dan seleksi alam?

2. Mengapa saat berlari denyut jantung akan lebih cepat?

3. Bagaimana cara membedakan umbi akar dan umbi batang?

4. Jelaskan dua perbedaan antara meiosis dan mitosis!

5. Tuliskan berbagai cara reproduksi aseksual pada hewan!

Tanaman Padi Tahan Air Asin

Masih ingatkah kamu bencana tsunami yang melanda Aceh pada akhir tahun 2004?

Air laut yang naik ke daratan menyebabkan tanah persawahan berkadar garam tinggi.

Hal ini menyebabkan padi yang biasa di tanam di sana tidak dapat tumbuh. Tentu tidak

mudah mengembalikan kondisi persawahan menjadi seperti sebelum tsunami. Oleh

karena itu, masyarakat sangat menginginkan adanya varietas padi yang dapat hidup

dan mampu beradaptasi di daerah berkadar garam tinggi.

Adakah tanaman padi yang mampu beradaptasi dengan lingkungan berkadar garam

tinggi?

Arun Lahiri Mazumder

, pemimpin

Bose Institute

, sebuah pusat riset genetika

tanaman di Kolkata, India menemukan padi liar yang hidup di air asin di hutan mangrove

Sunderbans, delta sungai Gangga, India. Padi liar (

Porteresia coarcata

) itu lalu dimuliakan.

Mengapa tanaman padi itu tahan terhadap kadar garam tinggi. Dari penyelidikan,

diketahui bahwa terdapat gen yang membuat tanaman sangat toleran terhadap kadar

garam, yaitu gen yang menyandikan enzim

inositol synthetase.

Gen yang menyandikan

ketahanan terhadap lingkungan berkadar garam tinggi diambil dan dipindahkan ke padi

unggul yang lain. Padi unggul yang telah disisipi gen baru ini (menjadi padi

transgenik

)

menjadi tahan terhadap kondisi lingkungan berair asin.

Indonesia juga mengembangkan tanaman padi serupa, namun ketahanannya belum

sebagus tanaman padi temuan Mazumder itu. Contohnya adalah varietas banyasin,

kapuas, lalau, lambur, dan mendawak. IRRI (

International Rice Research Institute

) juga

telah mengembangkan lebih dari 47 varietas padi yang toleran terhadap kadar garam.

Sumber:

Te m p o

, 6 – 12 November 2006

Wacana Sains